Soekarno VS Natsir
Polemik agama dan negara antara Soekarno dan Natsir dimulai dengan munculnya artikel Soekarno, Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara, pada tahun 1940. Menurut pengakuan penulisnya, artikel itu ditulis sekadar untuk memenuhi permintaan pembaca Panji Islam dan sebagai bahan pertimbangan saja tentang soal baik buruknya, benar salahnya agama dipisahkan dari negara.Dinyatakan pula bahwa Soekarno berusaha bersikap “netral”, tidak memihak atau menolak ide dan kebijaksanaan politik Kemal memisahkan agama dari negara, sebab ia telah membaca buku kurang lebih dua puluh judul tentang masalah itu namun belum dapat memberikan penilaian tentang baik buruknya ide dan tindakan Kemal tersebut.
Natsir dengan nama A. Muchlis (nama samaran) membantah pernyataan Soekarno. Artikel-artikel Soekarno menurut Natsir tidah hanya sekadar bahan pertimbangan untuk dipikirkan saja, melainkan pernyataan pemihakan terang-terangan Soekarno terhadap ide dan tindakan Kemal. Bagi Natsir, tidak mungkin orang sekaliber Soekarno, yang telah membaca kurang lebih dua puluh buku tentang masalah itu, tidak mampu mengemukakan pendiriannya. Natsir mengatakan, “Walau bagaiamanapun juga Ir. Soekarno mengingatkan bahwa hanya verslaggever dan blanko saja, tidak mengemukakan ordeelnya sendiri, setiap orang bisa “membaca” mana yang tersurat dengan yang tersirat, tak dapat tidak tentu sudah dapat mengambil konklusi, bagaimanakah pendirian Ir. Soekarno sebenarnya tentang pemisahan agama dan dengan negara itu sendiri.” (M. Natsir, Capita Selecta, (Jakarta: Bulan Bintang, hlm. 1973). Baca lebih lanjut →
-7.287243
112.739048